Dengan nama Allah yang Berdiri dengan Sendiri.
Di mana bisa mencari tenang dan bahagia?
Di kala sepi begini
sering aku termanggu sendiri.
Mengenang kisah-kisah lalu
yang terkunci rapi
jauh di lubuk hati.
Mungkin aku banyak bercerita.
Juga aku banyak berkongsi rasa.
Tetapi ada saja
yang tak bisa dibicara,
menyusun kata
kepada sesiapa.
Di kala sepi begini
sering aku termanggu sendiri.
Memikir dan merancang
jalan yang bakal dilalui
yang mungkin penuh duri.
Meski aku rapi merancang;
Menjejak jaya, memburu peluang.
Tetapi kadang-kadang
detik menghilang,
mengharap adanya riang
bukan airmata bergenangan.
Aku sedar kerdil diri ini.
Aku tahu lemahnya jiwa ini.
Aku risau goyah hati ini.
Sering mendamba suatu yang tak termampu.
Sering merindu suatu yang jauh.
Sering mengharap kasih bertamu.
Semua ini
hanyalah mainan -
hati
minda
emosi
Yang bisa meracun diri.
Yang bisa melemahkan jiwa.
Yang bisa menggoyahkan hati,
ketika aku termanggu sendiri
di kala sepi sebegini.
Airmata bisa mengalir
mengenang hati kosong
ingin berteman.
Bermuhasabah diri
bertanyakan soalan,
"Di mana Dia di hatiku ini?"
Sungguh, banyak yang bermain di fikiran
tapi tak terlafazkan
ketika aku termanggu sendiri
di kala sepi begini.
Ianya ada di dalam doa. :')
Nukilan,
Hafizuddin Yahaya.
22 Ogos 2010 / 6.56am
Asrama Pantai Puri IPG KBA.
"Ya Allah! Leraikan cinta dunia dari hati ini dan isikanlah ruangan kosong dalam hati dan jiwaku dengan CintaMu -- Cinta yang paling Agung dan Suci, moga aku bisa mencinta dengan hati tulus dan ikhlas hanya keranaMu."
No comments:
Post a Comment